SEORANG pastor di Florida sana konon merasa begitu prihatin dengan tingkat perceraian yang terus meninggi--begitulah saya baca sebuah warta singkat di Koran Tempo, 26 Februari 2008 kemarin lusa. Namanya juga orang saleh, kalau tidak sembahyang kerjanya ya memberi nasehat. Dan inilah nasehatnya untuk “mengatasi” tingkat perceraian yang terus meninggi itu : “bercintalah setiap hari”, katanya, takzim.
Anda tentu mahfum apa yang dimaksud dengan “bercinta” dalam petuah bapak pastor di atas, bukan? Nasehat itu dijamin akan membuat geleng-geleng mereka yang sudah berkeluarga, atau setidaknya pernah punya pengalaman “bercinta”. Bapak pastor kita rupanya tidak bisa membayangkan bahwa “bercinta” itu hakikatnya lebih berat dari pada berdoa.
Berdoa setiap hari rasanya banyak dari kita yang masih sanggup melakoninya, biarpun rasanya kadang bete banget. Tapi “bercinta” saban hari, siapa tahan? Ahya, sudahlah. Nasehat itu setidaknya sudah membuktikan bahwa bapak pastor kita di Florida ini betul-betul mahluk yang saleh, dan ehm, karenanya jadi “awam” sekali dalam urusan beginian.
Anda tentu mahfum apa yang dimaksud dengan “bercinta” dalam petuah bapak pastor di atas, bukan? Nasehat itu dijamin akan membuat geleng-geleng mereka yang sudah berkeluarga, atau setidaknya pernah punya pengalaman “bercinta”. Bapak pastor kita rupanya tidak bisa membayangkan bahwa “bercinta” itu hakikatnya lebih berat dari pada berdoa.
Berdoa setiap hari rasanya banyak dari kita yang masih sanggup melakoninya, biarpun rasanya kadang bete banget. Tapi “bercinta” saban hari, siapa tahan? Ahya, sudahlah. Nasehat itu setidaknya sudah membuktikan bahwa bapak pastor kita di Florida ini betul-betul mahluk yang saleh, dan ehm, karenanya jadi “awam” sekali dalam urusan beginian.