KADANG suka terbersit pertanyaan itu : siapa ya membaca tulisan-tulisan dalam blog ini? Keberadaan sebuah blog memang tidak bisa dilepaskan dari pembacanya. Blog sebagus apa pun menjadi mubazir kalau ternyata tidak ada pengunjungnya. Ada yang bilang keberadaan seorang blogger ada miripnya dengan seorang politikus. Maksudnya, keduanya memerlukan dukungan nyata: massa bagi sang politikus, dan pengunjung setia untuk sebuah blog. Tapi saya kira setiap profesi memang memerlukan adanya dukungan “orang lain”.Itulah agaknya bukti bahwa kita memang nggak bisa hidup sendirian.
Politikus bukan apa-apa tanpa massa pendukung, dan seorang blogger pun tak berarti apa-apa tanpa pengunjung setia blognya. Banyak peran bisa dimainkan seorang blogger sebetulnya. Menjadi sekadar penghibur, atau sedikit lebih serius, menjadi seorang pembentuk opini. Tapi sekali lagi sukses tidaknya semua peran itu bergantung pada ada tidaknya dukungan.
Sesungguhnya seorang blogger (atau sebuah blog) bisa menjadi sangat berbahaya, bagi pihak mana saja. Ia misalnya bisa memainkan peranan sebagai oposan kritis bagi penguasa, atau menjadi penyuara lantang terhadap segala fenomena destruktif dan jahat yang berlangsung di masyarakatnya. Di Malaysia dan di Cina setahu saya sudah ada blog yang dicekal karena dianggap “berbahaya”, dan bloggernya dibui. Di sini, hal seperti itu belum lagi terjadi. Mungkin karena media blog masih dianggap “bayi”, atau “anak kecil” yang belum bisa apa-apa.
Saya sendiri tak punya angan muluk dengan blog saya. Bagi saya blog adalah sarana untuk saya berlatih berdisiplin. Pada dasarnya saya memang suka menulis, maka blog adalah media yang sangat strategis dan cukup ideal buat saya “berlatih” merumuskan pikiran dan pendapat-pendapat saya. Bahwa kemudian ternyata tulisan-tulisan itu hanya dibaca oleh sedikit saja pengunjung, tak kelewat masalah bagi saya. Yah, namanya juga usaha …
Politikus bukan apa-apa tanpa massa pendukung, dan seorang blogger pun tak berarti apa-apa tanpa pengunjung setia blognya. Banyak peran bisa dimainkan seorang blogger sebetulnya. Menjadi sekadar penghibur, atau sedikit lebih serius, menjadi seorang pembentuk opini. Tapi sekali lagi sukses tidaknya semua peran itu bergantung pada ada tidaknya dukungan.
Sesungguhnya seorang blogger (atau sebuah blog) bisa menjadi sangat berbahaya, bagi pihak mana saja. Ia misalnya bisa memainkan peranan sebagai oposan kritis bagi penguasa, atau menjadi penyuara lantang terhadap segala fenomena destruktif dan jahat yang berlangsung di masyarakatnya. Di Malaysia dan di Cina setahu saya sudah ada blog yang dicekal karena dianggap “berbahaya”, dan bloggernya dibui. Di sini, hal seperti itu belum lagi terjadi. Mungkin karena media blog masih dianggap “bayi”, atau “anak kecil” yang belum bisa apa-apa.
Saya sendiri tak punya angan muluk dengan blog saya. Bagi saya blog adalah sarana untuk saya berlatih berdisiplin. Pada dasarnya saya memang suka menulis, maka blog adalah media yang sangat strategis dan cukup ideal buat saya “berlatih” merumuskan pikiran dan pendapat-pendapat saya. Bahwa kemudian ternyata tulisan-tulisan itu hanya dibaca oleh sedikit saja pengunjung, tak kelewat masalah bagi saya. Yah, namanya juga usaha …
No comments:
Post a Comment