14 November 2008

Berdoa 9 X 9 X 9 Kali

SEBERAPA tekunkah anda berdoa? Jika anda misalnya menginginkan sesuatu yang begitu berharga—sebutlah keinginan mendapat anak, atau rumah tinggal yang layak huni—selain dengan usaha-usaha “duniawi”, seberapa rajinkah anda juga datang padaNya untuk memohon dikabulkannya permintaan itu?

Di dalam tradisi gereja katolik terdapat ritual doa yang disebut Doa Novena. Ini adalah cara berdoa yang unik : kita mendaraskan permohonan kita selama 9 hari berturut-turut, di tempat yang sama dan pada waktu yang sama. Banyak kesaksian yang mengisahkan betapa untuk memenuhi janji “bertemu” selama 9 kali itu ternyata tidak mudah. Biasanya, begitulah cerita yang sering saya dengar, ada saja halangan ini dan itu yang merintangi.

Jika berdoa Novena dalam hitungan normal dan standar saja (9 kali) begitu sulit, terbayangkah oleh anda bahwa ada yang pernah melakoni doa ini dalam hitungan “tidak nornal”, yaitu : 9 X 9, alias 81 kali pertemuan! Ini pernah dilakukan oleh seorang pengajar dalam kelas Alkitab yang saya ikuti. Ia menceritakan pengalamannya itu beberapa pekan lalu.

Apakah itu sudah contoh yang paling heboh? Ternyata belum. Sebab pernah ada seorang ibu yang berdoa Novena sebanyak 9 X 9 X 9 kali alias 729 kali pertemuan. Atau jika dikonversi ke dalam satuan waktu hari, ia telah dengan setia berdoa mendaraskan permohonannya pada jam yang sama dan di tempat yang sama pula selama waktu (persis) 2 tahun kurang 1 hari!

Ceritanya ibu ini telah menikah selama 5 tahun dan belum juga dikaruniai anak. Lalu setelah segala usaha “duniawi”nya untuk mendapatkan anak mentok, ia pun berpaling pada doa Novena ini, dan ia tidak hanya mengikuti kebiasaan yang umum, yaitu berdoa sebanyak 9 kali (atau 81 kali), tetapi 729 kali. Tuhan maha mendengar! Sang ibu akhirnya berkesempatan juga menggendong anaknya. Saking senangnya anak itu dinamainya Novena.

Kisah ibu ini sangat menggugah saya :.seperti itulah seharusnya saya berdoa—yaitu dengan setia dan “tak jemu-jemu”. Tentu seraya selalu mengingat bahwa seberapa hebat pun usaha doa saya, dikabulkan atau tidaknya doa itu akhirnya menjadi hak prerogatif ‘Beliau’ di atas sana, yang tidak berhak saya gugat. Dan inilah hal lain yang juga “sulit” dalam urusan berdoa.

4 comments:

Anonymous said...

Salam kenal!

Terima kasih atas informasi anda. Kalau boleh saya tahu, apakah ada referensi yang mengatakan bahwa doa novena itu harus dilakukan pada tempat dan waktu yang sama? Ini penting buat saya. Dan bagaimana jika waktunya berbeda?

Mohon jawaban dikirim juga ke alamat email saya: nong.andi@gmail.com

Sekian dan terima kasih!

Unknown said...

Thx yah buat penjelasannya

Unknown said...

Thx yah buat penjelasannya

Unknown said...

Doakan saya agar saya mempunyai anak. Bunda Maria pasti berikan kami anak amin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...