02 July 2009

Pilpres Satu Putaran : Bisa Rusuh Seperti Iran?

Pernyataan Prabowo Subianto soal kekhawatirannya terjadi “hura-hura” seperti di Iran jika pilpres dilakukan tidak fair dan dipaksakan satu putaran menuai kritik tim kampanye SBY-Boediono. Ketua PNBKI Eros Djarot menilai pernyataan Prabowo itu emosional dan jauh dari sikap negarawan.

"Ini pernyataan yang sangat emosional. Sikap kenegarawanan dalam hal ini diperlukan. Harap dicatat gerakan yang tidak didukung rakyat tidak akan jalan. Faktanya sekarang mayoritas rakyat menghendaki pilpres satu putaraan, mau apa lagi," kata Eros kepada detikcom, Kamis (2/7/2009).

Menurut Eros, pilihan masayarakat untuk mendorong pilpres satu putaran didasarkan pada pertimbangan rasional mulai dari soal efisiensi sampai hasil survei yang tidak berimbang. Karena itu kalau ada pihak-pihak yang tidak terima dengan hasil survei dan kampanye satu putaran, para pihak itu diminta membuat survei dan kampanye lainnya yang kontra. Bukan melakukan intimidasi politik.

"Siapapun yang melakukan intimidasi tidak akan didengar oleh rakyat. Rakyat semakin rasional. Iran dan Indonesia dua negara yang berbeda. Sosial kultural dan setting politiknya juga berbeda," paparnya.

"Survei sudah mendukung, polling ecek-ecek SMS juga mendukung. Lantas apalagi. Ini semua pijakannya rasional. Kalau tidak puas, lakukan polling. Jangan lagi ini ditarik seperti pada peristiwa Mei lalu," paparnya


Eros meminta semua elit politik mengedepankan kepentingan bangsa dan negara dibanding kepentingan pribadi dan golongan. Selain itu sikap dewasa dan negarawan harus senantiasa dijunjung guna memberikan contoh yang baik kepada rakyatnya.

"Tidak ada perlu dikhawatirkan. Kalau ada provokasi, itu sikap kekanak-kanakan yang ancam-ancam kalau satu putaran, harus diakhiri. Kalau harus 2 putaran ya 2. Kalau lihat debat capres, sangat tinggi njomplangnya," tandasnya..(Dikutip dari : detikcom 2 Juli 2009).

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...