Chris John adalah juara dunia tinju yang kemampuannya di atas ring terlalu biasa, dan karenanya terasa meragukan. Ia memang berhasil mempertahankan gelar juaranya sebanyak 12 kali. Tetapi kita bisa melihat sendiri betapa 12 kali kemenangannya itu dilaluinya dengan sangat susah payah. Ada beberapa pertandingan yang malah terasa meragukan hasilnya. Kita mungkin jadi tergoda bersepkulasi bahwa Chris selama ini bernasib mujur belaka.
Mujur, karena ia tidak sempat ketemu lawan yang betul-betul sangar, kecuali Marquez dari Meksiko. Dalam pertandingan itu memang Chris—yang bertanding di kandang sendiri—dinyatakan menang “split decision” oleh juri, tetapi mata penonton yang awas dan jujur melihat bahwa sebetulnya kala itu Marquezlah pemenangnya. Kalau saja Marquez bisa memaksa “sang naga” knock down, mungkin ceritanya bakal lain.
Sebagai juara kita melihat Chris John memiliki kelemahan yang sangat mendasar. Misalnya, ini yang paling sering dikeluhkan, ia tak punya pukulan pamungkas atau killing punch. Jotosan-jotosannya bahkan sering terlihat “mengambang”. Kecuali itu ia pun ternyata “lamban”. Pada tarung terakhirnya melawan Rocky Juares tempo hari kelihatan bagaimana dengan mudah gerak-gerik Chris John dimentahkan gara-gara gaya bertinjunya yang “lamban” dan “lemah lembut” itu. Untungnya Juares bukan petinju istimewa, sehingga untuk kesekian kalinya Chris John kembali lolos dari lubang jarum. Di ronde ke-12 sebetulnya ia sudah nyaris jatuh, tapi bunyi bel menyelamatkannya.
Selain itu Chris ternyata juga tak memiliki stamina yang jempol. Lihatlah bagaimana dengan cepat ia terlihat kepayahan begitu permainan memasuki ronde-ronde pertengahan ke atas. Maka dengan modalnya yang demikian minim, saya menghitung gelar juara yang disandangnya bakal mudah direbut jika saja ia bisa diketemukan dengan lawan yang, katakanlah sekelas Marques lagi—dan pertandingannya dilakukan di luar kandang.
Kecuali kalau ia—dan teamnya—bisa memanfaatkan waktunya untuk segera berbenah menambal kelemahan-kelemahannya. Tapi bisakah? Jujur saja saya pribadi agak ragu. Saya bahkan menduga Chris John sudah “mentok” dan sulit ditingkatkan lagi prestasinya.
No comments:
Post a Comment