15 November 2010

"Superman" itu Bernama Manny Pacquiao

Meski dengan persiapan yang tidak maksimal—karena perhatian dan waktunya tersedot oleh kesibukan di panggung politik—Manny Pacman Pacquiao membuktikan bahwa ia memang bukan sembarang juara. Di Cowboys Stadium, Arlington Texas, kemarin ia sukses mempecundangi lawannya, jawara tinju asal Meksiko dengan nama tidak sembarangan pula, Antonio Margarito. Dengan delapan gelar yang sudah dimenanginya itu, kini bahkan sebutan “superman” pun rasanya tidak kelewat berlebihan untuk disandangkan pada namanya.

Betul, karena keharusan menambah berat badan, tenaga jotosan Pacquiao masih belum memadai untuk bisa menjatuhkan Margarito yang bertubuh jauh lebih tinggi itu. Tapi kecepatan pukulan petinju kebanggaan Filipina itu tidaklah berkurang. Dengan leluasa ia “menyiksa” lawannya, menghajarnya bolak-balik hingga wajah Margarito kehilangan bentuk aslinya.

Pacquiao membuktikan bahwa tubuh pendek Asia samasekali tidak menjadi halangan untuk membuat prestasi luar biasa di ring tinju. Selain kecepatan tangannya, footworknya juga bagus. Beberapa kali Maragarito berhasil mengurungnya, dan sepertinya bakal berhasil “menelan” lawannya, tapi setiap kali juga dengan cerdik sang Pacman lolos dari kurungan berbahaya itu.

Seusai laga sensasional kemarin, orang kembali membincangkan kemungkinan mempertemukan Pacquiao dengan Flyod Mayweather Jr, pemegang juara di 5 gelar berbeda, yang belum pernah kalah. Apakah mungkin “super laga” mereka bakal terlaksana? Faktanya sejauh ini Mayweather terus menghindar dari Manny. Bob Arum sampai meledaknya “pengecut”, tapi Mayweather sepertinya “pura-pura” tak mendengar ejekan itu. (Aih, mungkin betul ia “jeri” pada si Filipino, dan lebih suka memilih menggebuki istrinya sendiri).

Manny Pacquiao sendiri sebetulnya punya pilihan bijak lain.Dengan prestasi monumentalnya saat ini, ia memang tak perlu lagi membuktikan apa pun. Inilah waktu terbaiknya untuk mundur secara terhormat dari ring tinju. Jika pilihan ini yang diambilnya maka namanya bakal kekal melegenda. Tapi banyak orang agaknya masih terus penasaran dan mengharapkan terjadinya super laga melawan Floyd Mayweather itu. Pun pacquiao sendiri sepertinya juga masih memendam hasrat itu.

Mungkin, Manny memang sebaiknya mundur, kecuali ia bisa mendapatkan Mayweather.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...