09 May 2008

Rakyat Kecil Hanya Keranjang Sampah

TADI pagi sebelum berangkat kerja saya sempat “ngintip” sebentar sebuah acara di salah satu TV swasta Mereka sedang ngomongin BBM yang hari-hari ini tengah menjadi primadona berita. Ada seorang pemirsa di Bali yang komentarnya miris sekali. Dia bilang bahwa pemerintah sebaiknya tak usahlah berlagak “populis” dengan menyodorkan macam-macam hiburan kosong untuk membenarkan pilihan mereka menaikkan harga bensin dalam waktu dekat ini.

Dia menegaskan bahwa rakyat miskin di sini sudah sangat tahan banting. Kalau tidak bisa makan nasi, mereka siap beralih menyantap nasi aking. Dan kalau misalnya nasi aking juga gagal didapat, mengunyah sampah juga oke. Rakyat miskin kita, katanya, sangat sekali penuh pengertian, jadi pemerintah tidak usahlah rikuh. Prinsip hidup mereka simpel sekali : diberi ya diterima, tidak diberi ya nggak apa-apa. Itulah rakyat miskin, mirip keranjang sampah belaka.Hanya menunggu. Pasrah. Dilempar berlian diterima, dijejali kotoran ya nggak bisa menolak.

Komentar-komentar jujur dan pahit ini mungkin tak pernah sampai ke kuping pemerintah, atau para “siswa-siswi TK” di Senayan. Kalau pun sampai sepertinya tak akan berdampak apa-apa. Tentang ini rakyat miskin juga sudah pada tahu. Mereka juga tidak akan meminta yang tak mungkin dari petinggi-petinggi terhormat itu. Mereka sangat paham kok bahwa yang di atas itu sudah pada budek semua nuraninya.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...