SAYA akan pasrah saja apabila tulisan ini "dituduh" sebagai iklan alias promosi. Tak mengapa sesekali mengiklankan sesuatu yang kita anggap "baik" dan berguna, bukan?. Daai (baca: Taai) TV memang televisi yang mengusung program acara sangat beda dibanding stasiun-stasiun televisi swasta lain di tanah air yang--umumnya--didominasi film-film barat yang begitu gemar memamerkan aura kekerasan, atau sinetron dalam negeri yang mempertontonkan kedogolan demi kedogolan tokohnya.
Acara drama di stasiun DAAI, misalnya, biasanya bermuatan kisah dari kehidupan sehari-hari yang terasa sangat dekat dengan kita Pernah diputar sebuah drama pendek yang bertutur perihal seorang dokter yang begitu keranjingan kerja (baca: mengabdi) demi pasien-pasiennya--sampai ia telat kawin. Bahkan hari Minggu pun dia habiskan untuk lembur. "Saya hanya ingin memastikan bahwa segalanya ditangani dengan baik", katanya memberi dalih bagi kerja kerasnya yang mirip "kecanduan" atawa "kegilaan" itu.
Kisah "Dokter Hsiao" yang bagi saya begitu inspiring itu tentulah tak mungkin Anda dapatkan di stasiun televisi lain. Dan jika mereka menggelar juga drama bertemakan cinta, kita pun akan terhindar dari suguhan klise-klise yang kerap menyesaki daram-drama percintaan buatan dalam negeri. Memang secara filmis-sinematografis drama-drama suguhan DAAI tidaklah "luar biasa" Harap maklum, stasiun ini memang bukan ajang tempat orang jor-joran menayangkan film avant garde. Tidak. DAAI hanyalah sebuah forum televisi keluarga tapi dengan pilihan acara drama yang sangat menyentuh namum sederhana dan "sangat biasa" penyampaiannya.
Tentu, selain acara drama, masih ada setumpuk acara pilihan lainnya. Jika Anda tertarik silakan cari channelnya. Tapi saya percaya, jika otak Anda telah telanjur tercuci bersih oleh suguhan TV swasta yang kebanyakan itu, tak akan mudah mencicipi bahasa "cinta kasih" ala DAAI.
No comments:
Post a Comment