SEBUAH hasil survey perihal Aburixal Bakrie alias Ical belum lama ini seputar peluangnya untuk "nyapres" di 2014, bagi kita kebanyakan, tentu tidak mengejutkan lagi. Hasil survey itu menyebutkan bahwa Ical memang kandidat capres paling populer saat ini, tapi catatan tambahannya mengatakan bahwa mayoritas responden yang diwawancara menyebutnya sebagai "tidak pantas" untuk posisi RI-1 itu.
Tak mengejutkan lagi. Bukankah Ical adalah salah satu politikus yang sudah lama suka membuat kita "gemas" karena peran-sertanya (langsung atu tidak) terhadap bencana lumpur Lapindo dan berlarut-larutnya proses pembayaran ganti rugi kepada para korbannya? Belakangan malah ada kesan ia dan kelompokinya seperti mau "memanfaatkan" urusan ganti rugi ini guna memoles performa politiknya, Kita sempat mendengar ia katanya akan terus maju di 2014 dan segala urusan ganti rugi lumpur Lapindo akan diselesaikan--dia begitu yakin agaknya bahwa publik akan begitu gampangnya disetir hanya karena ia "akhirnya" melunasi urusan ganti rugi itu.
Kecuali tercoreng urusan lumpur, nama Ical juga beberapa kali disebut-sebut dalam kaitan dengan soal dugaan manipulasi pajak yang dilakukan oleh kelompok bisnisnya. Proses hukumnya masih berlanjut, dan kita tak tahu akan berujung di mana nantinya masalah ini. Apa pun nanti putusan finalnya, publik agaknya sudah kadung mempunyai anggapan miring kepada tokoh ini. Itulah hal yang jamak terjadi pada politikus yang merangkap juga sebagai pebisnis. Kita pun mahfum, bukankah dua dunia itu--Politik dan Bisnis-- begitu sarat dengan muslihat?
Kini masalahnya terpulang kepada Ical sendiri. Baiklah ia memikirkannya dengan saksama dan sangat teliti, terus maju atau mundur sajakah? Agar tidak salah ambil keputusan, sukalah ia menjauhkan diri sejenak dari para poliisi penjilat yang banyak merubungnya selama ini. Sebagai gantinya, saya usulkan ia pergi jauh melakukan semacam "perenungan" di pinggir danau lumpur Lapindo nan hitam lagi luaaaaaas ... Nah, bagaimana? Saya rasa, tak ada salahnya dicoba.
No comments:
Post a Comment