BELUM lama ini, ormas yang kerap bikin kita mengurut dada, Front Pembela Islam (FPI), berulang tahun. Ulang tahun yang keberapa, tak pentinglah itu kita urus.Yang lebih menarik buat diomongin adalah kenapa kok ormas yang tindak-tanduknya teramat menggelisahkan banyak orang itu masih bisa eksis dan sejahtera hingga saat ini?
Kalau bagi saya sendiri soalnya sudah menjadi cukup jelas dengan sendirinya. FPI masih bisa survice tentu saja karena penguasa di sini belum menginginkannya "habis". Pastilah ada kalkulasi-kalkulasi politis tertentu yang telah dilakukukan dengan "saksama" sebelum lalu sampai pada keputusan mengambangkan keberadaan ormas preman berjubah ini.
Silakan menduga-duga sendiri "kalkulasi bijak" macam apa yang menjadi dasar pembiaran ormas ini. Tentu sah saja kalau misalnya Anda menaruh kecurigaan bahwa alasan itu karena penguasa saat ini merasa "jeri" kepada kelompok mayoritas yang berada di belakang preman-preman ini. Bagaimanapun perasaan sang mayoritas janganlah sampai dicederai--meskipun terang dan jelas kerjanya FPI ya menciderai perasaan kelompok lain.
Sah-sah juga kalau Anda menduga bahwa alasan pembiaraan itu semata-mata karena alasan pencitraan belaka. Maksudnya, supaya penguasa terlihat "sangat demokratis" oleh pihak luar. Biar saja orang di dalam pada ribut dan gereja-gereja disegel, yang penting publik di luar sana bisa diyakinkan bahwa penguasa saat ini mampu menahan diri dari kemungkinan tergoda bertindak reaktif dan emosional.
Mungkin Anda masih punya dugaan lainnya seputar soal FPI ini. Tak apa, itu artinya Anda masih punya cukup akal waras di tengah situasi yang semakin gokil ini, dan itu sah juga.
No comments:
Post a Comment