SERING kita dengar petuah bahwa blog yang baik itu seyogyanya hanya fokus pada tema tertentu saja. Kalau niatnya pada masalah IT ya jangan ikut-ikutan bikin opini soal resuffle kabinet umpamanya. Kalau fokusnya sastra janganlah usil ngomongin masalah SEO atau AdSense segala. Blog yang “gado-gado” kabarnya akan lebih sukar mengumpulkan trafik pada perkembangan selanjutnya. Bahkan sekedar bertukar link dengan blog yang tidak dari satu “genre” saja oleh sebagian blogger dianggap “haram” hukumnya.
Alasan lain supaya sebuah blog sebaiknya setia pada “habitat” yang sudah dipilihnya adalah karena kualifikasi seorang blogger bagaimanapun terbatas. Jangan memaksa diri membuat konten blog dengan banyak tema. Kalau dipaksakan juga akan kelihatan nantinya bahwa tulisan kita hanya pura-pura hebat tapi sebetulnya kosong. Kecuali kalau memang anda super dan tahu segala macam soal.
Masalahnya, sering godaan untuk bikin “gado-gado” itu kuat sekali. Dan memang sebetulnya kan nggak ada larangan kalau kita menyukai “gado-gado” dan bukan “sop buntut” umpamanya. Karena alasan itulah saya pun mencoba membuat “gado-gado” di halaman ini. Sementara untuk keperluan mengumbar libido sastra, saya melakukannya di blog lain yang memang diniatkan fokus ke situ.
Ternyata nikmat juga punya blog “gado-gado”. Saya bisa dengan bebas meloncat dari tema satu ke tema lainnya tanpa harus merasa bersalah. Namun begitu tetap saja saya memasang pagar untuk tidak ikut-ikutan bicara soal yang jauh dari pemahaman saya. Misalnya nggak mungkinlah saya menulis soal IT atau memberi tips cara bikin sayur asem spesial hehehe. Tetap saja ada “tabu” yang tidak boleh saya tabrak..
Alasan lain supaya sebuah blog sebaiknya setia pada “habitat” yang sudah dipilihnya adalah karena kualifikasi seorang blogger bagaimanapun terbatas. Jangan memaksa diri membuat konten blog dengan banyak tema. Kalau dipaksakan juga akan kelihatan nantinya bahwa tulisan kita hanya pura-pura hebat tapi sebetulnya kosong. Kecuali kalau memang anda super dan tahu segala macam soal.
Masalahnya, sering godaan untuk bikin “gado-gado” itu kuat sekali. Dan memang sebetulnya kan nggak ada larangan kalau kita menyukai “gado-gado” dan bukan “sop buntut” umpamanya. Karena alasan itulah saya pun mencoba membuat “gado-gado” di halaman ini. Sementara untuk keperluan mengumbar libido sastra, saya melakukannya di blog lain yang memang diniatkan fokus ke situ.
Ternyata nikmat juga punya blog “gado-gado”. Saya bisa dengan bebas meloncat dari tema satu ke tema lainnya tanpa harus merasa bersalah. Namun begitu tetap saja saya memasang pagar untuk tidak ikut-ikutan bicara soal yang jauh dari pemahaman saya. Misalnya nggak mungkinlah saya menulis soal IT atau memberi tips cara bikin sayur asem spesial hehehe. Tetap saja ada “tabu” yang tidak boleh saya tabrak..
2 comments:
Yah, tergantung gantungannya tentunya. Maksudnya, kalau memang tujuan nge-blog sekadar buat traffic, memang mungkin ada 'rules' yang mesti diikuti. Tapi, kalau memang nge-blog for fun, 'gak ada aturannya toh?
Justru maunya saya "fun" sekalian ngudak traffic gitu. Apakah konsep blog gado-gado bisa jalan untuk target semuluk itu ... itu yang pengin coba saya jalani. Trims udah mampir ya.
Post a Comment